PERKEMBANGAN
KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT SERTA PENGARUH YANG DITIMBULKAN DI BERBAGAI
DAERAH
1. Masuknya Kekuatan-Kekuatan Asing Di Indonesia
1. Masuknya Kekuatan-Kekuatan Asing Di Indonesia
Bangsa Eropa yang datang ke dunia timur disebabkan oleh
kondisi bangsa Eropa yang sangat memerlukan rempah-rempah yang didatangkan dari
dunia timur, salah satunya Indonesia.Dengan tertutupnya aktivitas perdagangan bangsa-bangsa eropa
di laut tengah muncul keinginan bangsa Eropa untuk mencari sendiri pusat
rempah-rempah yang ada di dunia timur.Hal ini yang menyebabkan berkembangnya
penjelajahan Samudra yang dipelopori oleh Spanyol dan Portugis.Kedatangan bangsa eropa ke dunia timur termasuk ke Indonesia
tidak terlepas dari kondisi Eropa sebagai akibat terjadinya Revolusi Perancis,
Revolusi Industri, dan Merkantilisme yang berdampak terhadap dunia
Internasional.
A. Revolusi Prancis (14 Juli 1789) merupakan
revolusi sosial dan politik akibat tindakan absolutisme (tindakan sewenang-wenang
raja terhadap rakyat Prancis) yang ditandai dengan penyerangan Penjara
Bastille. Semboyan Revolusi Prancis adalah liberti (kebebasan) egolite
(persamaan) dan fraterinte (persaudaraan).Dampak Revolusi Prancis bagi dunia
Internasional yaitu di Bidang Politik, bidang Ekonomi, dan Bidang Sosial.
B. Revolusi Industri merupakan suatu istilah yang
menandai perubahan yang radikal dan cepat terhadap perkembangan kemampuan
manusia dalam menciptakan peralatan kerja untuk meningkatkan hasil
produksi.Revolusi Industri membawa akibat yang sangat luas dalam bidang
kehidupan manusia.
C. Merkantilisme merupakan cara untuk mengatur
kegiatan ekonomi dalam pertumbuhan kapitalisme pada awal zaman modern di
Eropa.Negara-negara yang menganut merkantilisme menggunakan emas dan perak
sebagai standar kejayaan, hal ini mendorong Negara-negara Eropa untuk mencari
tanah jajahan.
Kekuatan-kekuatan
asing yang masuk ke Indonesia adalah ekspedisi pelayaran yang dilakukan oleh
bangsa barat yaitu: Portugis, Spanyol, Belanda dan Inggris sejak akhir abad
15-16 masa ini disebut dengan Abad Penjajahan Samudra.
Beberapa
faktor pendorong penjelajahan Bangsa Eropa adalah:
a. Kisah
perjalanan Marcopolo (1254-1324)
b. Jatuhnya
Konstantinopel ke tangan Kesultanan Turki tahun 1453
menyebabkan terputusnya hubungan dagang ke dunia timur
c. Adanya
Reconquesta terhadap orang-orang beragama Islam
d. Adanya
penemuan kompas yang berfungsi menetukan arah dan posisi laut
e. Penemuan
Copernicus yang didukung oleh Galileo menyatakan bahwa bumi ini bulat
f. Ingin
memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya yang disebut 3G (Gold, Gospel, Glory)
Setelah mengetahui faktor pendorong masuknya kekuatan asing
di Indonesia. Uraian berikut ini dapat Anda pelajari mengenai penjelajahan
bangsa-bangsa Eropa sejak akhir abad 15.
a. Penjelajahan bangsa Portugis
Pelopor penjelajahan Portugis adalah Pangeran Henry “Pelaut”
(1394-1460) yang sampai di pantai Barat Afrika dan mereka menemukan emas di
Afrika. Pada tahun 1487 Bartholomeus Diaz mencapai ujung Afrika Selatan yang
disebut Tanjung Harapan. Pejelajahan ini lalu diteruskan oleh Vasco da Gama
(1497- 1499) sampai di Goa (India). Dari India para penjelajah kembali
keLisabon/ Lisboa dengan membawa barang dagangan yang sangat berharga.
b. Spanyol
Apabila Portugis menjelajah ke Selatan lalu Timur, kemanakah
arah penjelajah bangsa Spanyol? Bangsa Spanyol berlayar ke arah Barat. Dasar
penjelajahan kedua bangsa tersebut adalah kesepakatan/Perjanjian Thordesillas
tahun 1492 setelah Spanyol dan Portugis sepakat meminta restu Paus untuk
menyebarkan ajaran agama Katolik ke seluruh dunia.
Isi perjanjian Thordesillas menetapkan: Portugis berlayar ke
Timur dan Spanyol ke Barat masing-masing dari kepulauan Tanjung Verdee yang
terletak di sebelah barat Afrika
Para penjelajah samudra yang berasal dari Spanyol antara lain
Columbus dan Magelhaens (Magellan) Columbus melakukan empat kali pelayaran ke
Amerika antara tahun 1492-1502 dan menemukan kepulauan Karibia. Sampai ia
wafat, pulau-pulau yang pernah didaratinya seperti Haiti, Yamaica, Puerto Rico,
Cuba, Deminica dan Hondures diyakininya sebagai India.
Bagaimana perjalanan Magelhaens? Ia berlayar dari Spanyol ke
arah barat daya melintasi Samudra Atlantik sampai di ujung selatan Amerika yang
disebut selat Magelhaens kemudian menyeberangi Samodra Pasifik dan mendarat di
Phillipina tahun 1521. Magelhaens terbunuh. Pelayaran dilanjutkan oleh
Sebastian del Cano yang tiba di Maluku (Tidore) pada tahun 1522. Pelayaran
Magelhaens berpengaruh bagi dunia ilmu pengetahuan, yaitu:
1. bukti bahwa bumi bulat
2. Samodra Pasifik demikian luas
3. bumi ini lebih besar dibandingkan dengan yang selama ini
dipercaya orang.
Untuk menghindari permusuhan antara kedua negara tersebut,
maka diperbaharuilah perjanjian Thordesillas menjadi perjanjian Saragosa pada
tahun 1521.
Isi Perjanjian Saragosa adalah :
1. Daerah kekuasaan dan pelayaran Portugis adalah dari
Brazilia ke Timur sampai Halmahera (Maluku)
2. Spanyol berkuasa atas Mexico ke Barat terus sampai Phillipina
c. Belanda
Faktor apakah yang mendorong Belanda berusaha mencari jalan
ke Timur serta melakukan penjelajahan?
Pada tahun 1580 Portugis diduduki oleh Spanyol, sementara itu
Belanda terlibat perang kemerdekaan melawan Spanyol tahun 1568-1648 (lihat
kegiatan Belajar 1) maka oleh Spanyol para pedagang Belanda tidak diijinkan
membeli rempah-rempah yang berpusat di Lisabon. Para pedagang Belanda kemudian
berusaha mencarikan sendiri pusat rempah-rempah di dunia Timur.
Para petualang Belanda beruntung karena mereka memperoleh
informasi perjalanan bangsa Portugis ke Asia dan Indonesia dari Jan Huygen Van
Linschoten, seorang penjelajah Belanda yang ikut pelayaran Portugis sampai di
Indonesia. Ia menulis buku yang berjudul “Itinerario, Voyage Ofte Schipvert
naer Oost ofte Portugaels Indiens “ (catatan perjalanan ke Timur, atau Hindia
Portugis).
Pada tahun 1596, Cornelis de Houtman dengan empat buah kapal
berawak kapal 249 orang mendarat di Banten. Kehadiran Belanda di Nusantara
mengawali penjajahan di Indonesia ditandai dengan terbentuknya VOC (Verenigde
Oost Indische Compagnie) tahun 1602.
d. Inggris
Inggris merupakan bangsa Eropa yang paling banyak memiliki
daerah jajahan yaitu benua Amerika bagian Utara, Australia, Afrika maupun Asia.
Jajahan Inggris di Asia terutama adalah India. Semenanjung Malaya. Bangsa
Inggris mendirikan perusahaan dagang bernama EIC ( East India Company) pada
tahun 1600 yang bermarkas di Calanta India. Pengaruh Inggris di Indonesia
berupa pemerintahan Raffles pada tahun 1811-1816.
2. VOC (Vereenigde Oost
Indische Compagnie)
Kamar Dagang VOC di Amsterdam
Faktor
manakah yang mendorong dibentuknya VOC? Setelah Cornellis de Houtman sampai di
Banten tahun 1596 maka pada tahun 1598 Compagnie Van Verre di Belanda
memberangkatkan 8 kapal di bawah pimpinan Van Nock dan Warwijk yang membutuhkan
waktu 7 bulan sampai di Banten keberhasilan pelayaran tersebut mendorong
keinginan berbagai perusahaan di Belanda untuk memberangkatkan kapalnya ke
Indonesia ada 14 perusahaan yang telah memberangkatkan 62 kapal. Sementara itu
Portugis berusaha keras untuk menghancurkan mereka.
Atas
usul Johan Van Oldenbarneveld dibentuklah sebuah perusahaan yang disebut
Vereemigde Oost Indische Compagnie (VOC) pada tanggal 20 Maret 1602. Tujuan
pembentukan VOC tidak lain adalah menghindarkan persaingan antar pengusaha
Belanda (intern) serta mampu menghadapi persaingan dengan bangsa lain terutama
Spanyol dan Portugis sebagai musuhnya (ekstern).
Kepemimpinan
VOC dipegang oleh dewan beranggotakan 17 orang yang berkedudukan di Amsterdam.
Oleh Pemerintahan Belanda, VOC diberi oktroi (hak-hak istimewa) sebagai berikut
:
1.
Dianggap sebagai wakil pemerintah Belanda di Asia
2.
Monopoli perdagangan
3.
Mencetak dang mengedarkan uang sendiri
4.
Mengadakan perjanjian
5.
Menaklukkan perang dengan negara lain
6.
Menjalankan kekuasaan kehakiman
7.
Pemungutan pajak
8.
Memiliki angkatan perang sendiri
9.
Mengadakan pemerintahan sendiri.
Untuk
melaksanakan kekuasaannya di Indonesia diangkatlan jabatan Gubernur Jenderal
VOC antara lain:
- Pieter Both, merupakan Gubernur Jenderal VOC pertama yang memerintah tahun 1610-1619 di Ambon.
- Jan Pieterzoon Coen, merupakan Gubernur Jenderal kedua yang memindahkan pusat VOC dari Ambon ke Jayakarta (Batavia). Karena letaknya strategis di tengah-tengah Nusantara memudahkan pelayaran ke Belanda.
Setelah
berpusat di Batavia, VOC melakukan perluasan kekuasaan dengan pendekatan serta
campur tangan terhadap kerajaan-kerajaan di Indonesia antara lain Mataram,
Banten, Banjar, Sumatra, Gowa (Makasar) serta Maluku. Akibat hak monopoli yang
dimilikinya. VOC memaksakan kehendaknya sehingga menimbulkan permusuhan dengan
kerajaan-kerajaan di Nusantara. Untuk menghadapi perlawanan bangsa Indonesia
VOC meningkatkan kekuatan militernya serta membangun benteng-benteng seperti di
Ambon, Makasar, Jayakarta dan lain-lain.
Bagaimana
cara Belanda memperoleh monopoli perdagangan di Indonesia? Cara yang dilakukan
VOC adalah:
- Melakukan
pelayaran hongi untuk memberantas penyelundupan. Tindakan yang dilakukan
VOC adalah merampas setiap kapal penduduk yang menjual langsung
rempahrempah kepada pedagang asing seperti Inggris, Perancis dan Denmark.
Hal ini banyak dijumpai di pelabuhan bebas Makasar.
- Melakukan Ekstirpasi yaitu penebangan tanaman, milik rakyat. Tujuannya adalah mepertahankan agar harga rempah-rempah tidak merosot bila hasil panen berlebihan (over produksi). Ingat hukum ekonomi!
- Perjanjian dengan raja-raja setempat terutama yang kalah perang wajib menyerahkan hasil bumi yang dibutuhkan VOC dengan harga yang ditetapkan VOC. Penyerahan wajib disebut Verplichte Leverantien
- Rakyat wajib menyerahkan hasil bumi sebagai pajak, yang disebut dengan istilah Contingenten
Seiring
dengan perubahan permintaan dan kebutuhan di Eropa dari rempahrempah ke tanaman
industri yaitu kopi, gula dan teh maka pada abad 18 VOC mengalihkan
perhatiannya untuk menanam ke tiga jenis barang komoditi tersebut. Misalnya
tebu di Muara Angke (sekitar Batavia), kopi dan teh daerah Priangan.
Dalam
melaksanakan pemerintahan VOC banyak mempergunakan tenaga Bupati. Sedangkan
bangsa Cina dipercaya untuk pemungutan pajak dengan cara menyewakan desa untuk
beberapa tahun lamanya.
Bagaimana
perkembangan VOC selanjutnya? Pada pertengahan abad ke 18 VOC mengalamii
kemunduran karena beberapa sebab sehingga dibubarkan.
- Banyak pegawai VOC yang curang dan korupsi
- Banyak pengeluaran untuk biaya peperangan contoh perang melawan Hasanuddin dari Gowa.
- Banyaknya gaji yang harus dibayar karena kekuasaan yang luas membutuhkan pegawai yang banyak
- Pembayaran Devident (keuntungan) bagi pemegang saham turut memberatkan setelah pemasukan VOC kekurangan
- Bertambahnya saingan dagang di Asia terutama Inggris dan Perancis.
- Perubahan politik di Belanda dengan berdirinya Republik Bataaf 1795 yang demokratis dan liberal menganjurkan perdagangan bebas.
Berdasarkan
alasan di atas VOC dibubarkan pada tanggal 31 Desember 1799 dengan hutang 136,7
juta gulden dan kekayaan yang ditinggalkan berupa kantor dagang, gudang,
benteng, kapal serta daerah kekuasaan di Indonesia.
3. Terbentuknya
Pemerintahan Kolonial Hindia Belanda
Situasi di Eropa membawa perubahan pemerinahan di Belanda. Pada tahun
1795 tentara Perancis menyerbu Belanda sehingga pangeran Willem V melarikan
diri ke Inggris. Kerajaan Belanda (Holand) selanjutnya dipimpin oleh Louis
Napoleon, adik Napoleon Bonaparte, Kaisar Prancis. Louis Napoleon kemudian
mengangkat Gubernur Jenderal untuk memerintah daerah kononial Hindia Belanda
bernama Herman Willem Daendels.
a.Masa pemerintahan H.W. Daendels di Indonesia (1808-1811)
Perhatikan gambar di samping kemudian simaklah uraian di bawah ini! Pada
masa Daendels berkuasa, Prancis bermusuhan dengan Inggris dalam perang koalisi
di Eropa. Maka tugas utama Dandels di Hindia Belanda adalah mempertahankan
pulau Jawa dari serangan pasukan Inggris.Untuk melaksanakan tugas tersebut
langkah-langkah yang ditempuh H.W. Dandels adalah sebagai berikut:
1.Bidang Pertahanan
- Menambah jumlah prajurit menjadi 18.000 yang sebagian besar dari
suku-suku bangsa di Indonesia (pribumi)
- Membangun benteng di beberapa kota dan pusat pertahananya di Kalijati
Bandung
- Membangun jalan raya dari Anyer sampai Panarukan kurang lebih 1.000
kilometer yang diselesaikan dalam waktu 1 tahun dengan kerja paksa/rodi di
setiap 7 kilometer dibangun pos jaga.
2. Bidang Keuangan antara lain:
- Mengeluarkan mata uang kertas
- Menjual tanah produktif milik rakyat kepada swasta sehingga muncul
tanah swasta (partikelir) yang banyak dimiliki orang Cina, Arab, Belanda.
- Meningkatkan pemasukan uang dengan cara-cara sebelumnya (VOC) yaitu
memborongkan pungutan pajak. Contingenten, Penanaman Kopi dll.
3.Bidang Pemerintahan :
- Membentuk sekretariat negara untuk membereskan administrasi negara
- Kedudukan Bupati sebagai penguasa tradisional diubah menjadi pegawai
pemerintahan dan digaji.
- Memindahkan pusat pemerintahan dari Sunda Kelapa ke Welterreden
(sekarang gedung Mahkamah Agung di Jakarta)
- Pulau Jawa dibagi menjadi 9 perfec/wilayah.
- Membangun kantor-kantor pengadilan
Sisi negatif pemerintahan Daendels adalah membiarkan terus praktek
perbudakan serta hubungan dengan raja-raja di Jawa yang buruk, sehingga
menimbulkan perlawanan. Pada tahun 1811 Daendels ditarik ke Eropa digantikan
oleh Gubernur Jendral Jansen yang semula bertugas di Tanjung Harapan (Afrika
Selatan)
Tidak lama setelah Jansen memerintah, Inggris melakukan serangan atas
wilayah-wilayah yang dikuasai Belanda.
b. Masa pemerintahan Thomas Stamfort Raffles di Indonesia
1811-1816
Pada tahun 1811 pimpinan Inggris di India yaitu Lord Muito memerintahkan
Thomas Stamford Raffles yang berkedudukan di Penang (Malaya) untuk menguasai
Pulau Jawa. Dengan mengerahkan 60 kapal, Inggris berhasil menduduki Batavia
pada tanggal 26 Agustus 1811 dan pada tanggal 18 September 1811 Belanda
menyerah melalui Kapitulasi Tuntang.
Isi kapitulasi Tuntang adalah:
1.Pulau Jawa dan Sekitarnya dikuasai Inggris.
2.Semua tentara belanda menjadi tawanan inggris
3.Orang belanda dapat dijadikan pegawai ingrris
Pemerintahaan Inggris di Indonesia dipegang oleh Raffles yang gambarnya
dapat anda lihat di samping. Raffles diangkat sebagai Letnan Gubernur dengan
tugas mengatur pemerintahan dan peningkatan perdagangan dan keamanan.
Untuk menambah wawasan Anda, silahkan Anda simak gambar 23 berikut ini
Setelah Anda mengenal gambar 23, silahkan Anda lanjutkan uraian materi tentang
tindakan Raffles selama memerintah di Indonesia.
1. Bidang pemerintahan
- Membagi Pulau Jawa menjadi 18 karesidenan
- Mengangkat Bupati menjadi pegawai negeri yang digaj
- Mempraktekan sistem yuri dalam pengadilan seperti di Inggris
- Melarang adanya perbudakan
- Membangun pusat pemerintahan di Istana Bogor
2. Bidang perekonomian dan keuangan
- melaksanakan sistem sewa tanah (Land rente), Tindakan ini didasarkan
pada pendapatan bahwa pemerintah Inggris adalah yang berkuasa atas semua tanah,
sehingga penduduk yang menempati tanah wajib membayar pajak.
- Meneruskan usaha yang pernah dilakukan Belanda misalnya penjualan
tanah kepada swasta, serta penanaman kopi.
- Melakukan penanaman bebas, melibatkan rakyat ikut serta dalam
perdagangan.
- Memonopoli garam agar tidak dipermainkan dalam perdagangan karena
sangat penting bagi rakyat.
- Menghapus segala penyerahan wajib dan kerja rodi
Di samping tindakan Raffles di bidang pemerintahaan dan perekonomian/
keuangan tersebut masih ada tindakan lain yang berpegaruh bagi Indonesia?
Selain pengusaha, Raffles juga seorang sarjana yang sangat tertarik dengan
sejarah dan keadaan alam Indonesia. Tindakan yang dilakukan Raffles antara
lain:
- Membangun gedung Harmoni di jalan Majapahit Jakarta untuk Lembaga Ilmu
pengetahuan yang berdiri sejak tahun 1778 bernama Bataviaasch Genootschap
- Menyusun sejarah Jawa berjudul “Histori of Jawa“ yang terbit tahun
1817.
- Namanya diabadikan pada nama bunga Bangkai raksasa yang ditemukan
seorang ahli Botani bernama Arnold di Bengkulu dan Raffles adalah Gubernur
Jenderal di daerah tersebut. Tahukah anda nama bunga tersebut?Rafflesia Arnoldi
namanya.
- Isteri Raffles bernama Olivia Marianne merintis pembuatan kebun Raya
Bogor.
- Tindakan yang merugikan Indonesia adalah pada masa Raffles, bendabenda
purbakala di boyang untuk memperkaya musium Calcutta di India di antaranya
prasasti Airlangga tahun 1042 yang sering disebut Batu Calcutta.
Mengapa pemerintahaan Raffles hanya bertahan sampai tahun
1816? Keadaan di negeri jajahan rupanya sangat bergantung pada
keadaan di negeri Eropa. Pada tahun 1814 Napoleon Bonaparte kalah melawan
raja–raja di Eropa dalam perang koalisi. Untuk memulihkan kembali keadaan Eropa
maka diadakan konggres Wina 1814 sedangkan antara Inggris dan Belanda
ditindak lanjuti Convention of London 1814 yang berisi :
1.belanda menerima kembali jajahan yang di serahkan kepada inggris dalam
perjanjian kapitulasi tuntang
2. Inggris memperoleh tanjung harapan dan srilangka dari
Belanda.
Konsekuensi dari perjanjian tersebut maka Inggris
meninggalkan Pulau Jawa. Raffles kemudian menduduki pos
di Bengkulu. Pada tahun 1819 Inggris berhasil memperoleh Singapura dari
Sultan Johor. Pada Tahun 1824 Inggris dan Belanda kembali berunding
melalui Treaty Of London tahun 1824 isinya antara lain menegaskan :
1.Belanda memberikan Malaka kepada Inggris dan sebaliknya
Inggris memberikan Bengkulu kepada Belanda.
2.Belanda dapat berkuasa di sebelah selatan garis paralel Singapura
sedangkan Inggis di sebelah Utaranya.
4. Berlakunya Sistem Tanam
Paksa dan Usaha Swasta
Johannes Van den Bosch
Setelah kembali
menguasai Indonesia, pemerintahan Belanda dipegang oleh 3 orang komisaris
Jenderal yaitu Elout, Vander Capellen dan Buyskes. Keuangan Belanda merosot
karena selain kerugian VOC yang harus dibayar juga karena biaya yang amat besar
untuk menghdapi perang Diponegoro dan perang Paderi. Di Eropa,
Belgia memisahkan diri pada tahun 1830 padahal daerah industri banyak di
wilayah Belgia.
Untuk mengatasi
kesulitan ekonomi tersebut maka diberangkatkanlah Johannes Van den
Bosch sebagai Gubernur Jendral Hindia Belanda dengan tugas
meningkatkan penerimaan negara untuk mengatasi masalah keuangan
Bagaimana cara Van den Bosch meningkatkan penerimaan negara? Van den Bosch memberlakukan sistem tanam yang kemudian menjadi tanam paksa.
Peraturan tanam paksa yang dikeluarkan Van den Bosch mewajibkan rakyat membayar pajak dalam bentuk hasil pertanian (inatura) khususnya kopi, tebu dan nila. Dengan demikian akan diperoleh barang eksport yang banyak untuk dikirim ke Belanda dan dijual ke Eropa serta Amerika.
Bagaimana cara Van den Bosch meningkatkan penerimaan negara? Van den Bosch memberlakukan sistem tanam yang kemudian menjadi tanam paksa.
Peraturan tanam paksa yang dikeluarkan Van den Bosch mewajibkan rakyat membayar pajak dalam bentuk hasil pertanian (inatura) khususnya kopi, tebu dan nila. Dengan demikian akan diperoleh barang eksport yang banyak untuk dikirim ke Belanda dan dijual ke Eropa serta Amerika.
Ketentuan-ketentuan pokok tanam paksa adalah sebagai berikut
:
1. Penduduk diharuskan menyediakan sebagian tanahnya untuk tanaman yang laku dijual (di eksport) ke Eropa.
2. Tanah yang dipergunakan tidak melebihi 1/5 tanah yang dimiliki penduduk desa.
3. Waktu untuk memelihara tanaman tidak melebihi waktu yang diperlukan untuk memelihara tanaman padi.
4. Bagian tanah yang ditanami tersebut bebas pajak.
5. Bila hasil bumi melebihi nilai pajak yang harus dibayar rakyat maka kelebihan hasil bumi tersebut diberikan kepada rakyat.
6. Jika gagal panen yang tidak disebabkan oleh kesalahan petani maka kerugian di tanggung pemerintah
7. Penduduk yang bukan petani wajib bekerja di kebun, pabrik atau pengangkutan untuk kepentingan Belanda.
1. Penduduk diharuskan menyediakan sebagian tanahnya untuk tanaman yang laku dijual (di eksport) ke Eropa.
2. Tanah yang dipergunakan tidak melebihi 1/5 tanah yang dimiliki penduduk desa.
3. Waktu untuk memelihara tanaman tidak melebihi waktu yang diperlukan untuk memelihara tanaman padi.
4. Bagian tanah yang ditanami tersebut bebas pajak.
5. Bila hasil bumi melebihi nilai pajak yang harus dibayar rakyat maka kelebihan hasil bumi tersebut diberikan kepada rakyat.
6. Jika gagal panen yang tidak disebabkan oleh kesalahan petani maka kerugian di tanggung pemerintah
7. Penduduk yang bukan petani wajib bekerja di kebun, pabrik atau pengangkutan untuk kepentingan Belanda.
Apakah peraturan tanam paksa tersebut dijalankan dengan baik
oleh para Bupati, Kepala desa dan pegawai Belanda yang lain? Jika tanam paksa
diterapkan sesuai peraturan tidaklah terlalu membebani rakyat.
Dalam prakteknya terjadi banyak penyimpangan sehingga rakyat
dikorbankan. Mengapa demikian? Karena adanya iming-iming agar para Bupati,
Kepala desa serta pegawai Belanda yang bekerja dengan sungguh-sungguh akan
diberi perangsang yang disebut Culture procenten yaitu bagian (prosen) dari
tanaman yang disetor sebagai bonus selain pendapatan yang biasa mereka terima.
Contoh penyimpangan adalah tanah yang dipakai bisa lebih dari
1/5 bagian, selisih harga tidak diberikan ke petani, kegagalan panen ditanggung
petani. Rakyat masih diwajibkan kerja rodi. Dengan penyimpangan tersebut para
aparat pemerintah dan Bupati dapat mengumpulkan Cultur procenten yang banyak
untuk memperkaya diri di atas penderitaan rakyat. Terjadi kemiskinan, kelaparan
dan kematian. Contoh di Cirebon (1844), Demak (1848), Grobogan Purwodari
(1849).
Adakah
dampak positif tanam paksa? Bagi bangsa Indonesia mulai dikenal tanaman baru
serta cara memeliharanya serta meningkatkan pengairan.
Penyimpangan terhadap aturan tanam paksa menimbulkan reaksi, berbagai pihak menuntut dihapuskan. Reaksi terhadap penyimpangan tanam paksa antara lain datang dari:
Penyimpangan terhadap aturan tanam paksa menimbulkan reaksi, berbagai pihak menuntut dihapuskan. Reaksi terhadap penyimpangan tanam paksa antara lain datang dari:
1.
Golongan humanis yang berjuang untuk kemanusiaan yaitu :
§
Baron Van Houvel, seorang pendeta yang mengungkapkan
kesengsaraan rakyat akibat tanam paksa baik di majalah, forum pertemuan maupun
di DPR Belanda.
§
Eduard Douwes Dekker dengan nama samaran Multatuli (berarti
Aku yang banyak menderita) yang gambarnya dapat Anda lihat pada gambar 24. Buku
karangannya berjudul Max Havelaar atau Lelang kopi Persekutuan Dagang Belanda
tahun 1859. Ia melukiskan penderitaan rakyat akibat tanam paksa.
2.
Golongan Swasta Belanda
Golongan
pengusaha swasta Belanda yang menghendaki adanya kebebasan berusaha di
Indonesia melalui sidang Parlemen di Belanda.
Dampak kritikan tersebut tanam paksa mulai dihapuskan secara bertahap contohnya pada tahun 1865 tanaman nila, teh dan kayu manis yang kurang menguntungkan. Tahun 1866 tembakau. Tebu tahun 1884, dan terakhir adalah kopi tahun 1916. Tanam paksa berhasil menutup defisit dan meningkatkan kemakmuran bangsa Belanda. Sehingga tepatlah ungkapan yang berbunyi “Indonesia adalah gabus tempat mengapung“ bagi Belanda
Dampak kritikan tersebut tanam paksa mulai dihapuskan secara bertahap contohnya pada tahun 1865 tanaman nila, teh dan kayu manis yang kurang menguntungkan. Tahun 1866 tembakau. Tebu tahun 1884, dan terakhir adalah kopi tahun 1916. Tanam paksa berhasil menutup defisit dan meningkatkan kemakmuran bangsa Belanda. Sehingga tepatlah ungkapan yang berbunyi “Indonesia adalah gabus tempat mengapung“ bagi Belanda
Sistem Usaha Swasta
Dengan kemenangan golongan liberal di parlemen Belanda maka mulai ditetapkan sistem ekonomi liberal yang ditandai dengan masuknya modal asing ke Indonesia. Masa ini disebut Politik Pintu Terbuka (open door policy) atau politik ekonomi liberal kolonial dilandasi oleh beberapa undang-undang antara lain.
§
Indische Comptabiliteitswet tahun 1867 (UU perbendaharaan
Hindia Belanda) yang menyatakan bahwa anggaran belanja Hindia Belanda harus
ditetapkan dengan Undang-Undang, jadi dengan persetujuan Parlemen Belanda.
§
Suikerwet 1870 (UU gula) berisi ketetapan bahwa tanaman tebu
sebagai tanaman monopoli pemerintah berangsung-angsur akan dihilangkan sehingga
di pulau jawa dapat diusahakan oleh pengusaha swasta.
§
Agrarichwet 1870 (UU agraria) berisi antara lain: Tanah
di Indonesia dibedakan menjadi 2 bagian yaitu tanah rakyat dan tanah
pemerintah; Tanah rakyat dibedakan atas tanah milik yang sifatnya bebas
dan tanah desa yang tidak bebas. Tanah rakyat tidak boleh dijual kepada bangsa
asing, hanya boleh disewakan; Tanah pemerintah dapat dijual untuk tanah
milik (eigendom) atau disewakan selama 75 tahun.
Tujuan
undang-undang agraria adalah melindungi petani agar tidak kehilangan tanahnya
serta membuka peluang Orang asing untuk menyewa tanah dari rakyat
Indonesia.
Mulai tahun 1870 para pengusaha swasta menanam modal di Indonesia dengan membuka perkebunan misalnya tembakau, kopi, teh, kina, karet, serat nenas dan kelapa sawit. Selain perkebunan berkembang pula usaha pertambangan contoh minyak di Sumatra dan Kalimantan, batubara di Sumatra Barat dan Selatan, timah di Pulau Bangka. Untuk mendukung pelaksanaan dan pengembangan usaha swasta dibangun sarana dan prasarana yaitu Irigasi, jalan raya, jembatan dan kereta api. Angkutan laut juga dikembangkan melalui pembangunan pelabuhan Jakarta (Tanjung Priuk), Medan ( Belawan). Padang (Teluk Bayur). Angkutan laut dilayani oleh perusahaan pengangkutan Belanda bernama Koninklijke Paketvaart Maatschappij (KPM).
Mulai tahun 1870 para pengusaha swasta menanam modal di Indonesia dengan membuka perkebunan misalnya tembakau, kopi, teh, kina, karet, serat nenas dan kelapa sawit. Selain perkebunan berkembang pula usaha pertambangan contoh minyak di Sumatra dan Kalimantan, batubara di Sumatra Barat dan Selatan, timah di Pulau Bangka. Untuk mendukung pelaksanaan dan pengembangan usaha swasta dibangun sarana dan prasarana yaitu Irigasi, jalan raya, jembatan dan kereta api. Angkutan laut juga dikembangkan melalui pembangunan pelabuhan Jakarta (Tanjung Priuk), Medan ( Belawan). Padang (Teluk Bayur). Angkutan laut dilayani oleh perusahaan pengangkutan Belanda bernama Koninklijke Paketvaart Maatschappij (KPM).
Dampak Sistem Usaha swasta
Bagi Belanda sistem ini telah memberi keuntungan yang besar karena meningkatnya tanaman eksport, seperti gula, kopi, teh kopra dan kina. Keuntungan Belanda berkisar 151 juta gulden pada tahun 1877. Bagi bangsa Indonesia mengenal sistem ekonomi uang yaitu masyarakat mengenal uang tunai dari hasil sewa tanah. Dampak negatifnya adalah mundurnya kerajinan rakyat serta sarana tradisional karena digantikan alat dan sarana yang lebih modern. Para pekerja perkebunan banyak yang mengalami penderitaan karena sebagai kuli kontrak terkuno Poenale Sanctic (Sanksi hukuman) yang acapkali diperlakukan semena-mena.
Akhirnya pelaksanaan sistem usaha swasta ini mendapat kritikan dari berbagai pihak diantaranya dari Van De Venter yang akhirnya melahirkan politik etika tahun 1901.
5. Akibat perluasan
kolonialisme dan imperialisme di Indonesia
Masuknya
kekuasaan bangsa Asing di Indonesia telah menyebabkan perubahan tatanan
politik, sosial, ekonomi dan budaya bagi bangsa Indonesia sebagai berikut:
a.
Politik
Baik Daendels maupun Raffles telah meletakkan dasar pemerintahan modern.
Para Bupati dijadikan pegawai negeri dan diberi gaji, padahal menurut adat,
kedudukan bupati adalah turun temurun dan mendapat upeti dari rakyat. Bupati
telah menjadi alat kekuasaan pemerintah kolonial.
Belanda dan Inggris juga melakukan intervensi terhadap persoalan
kerajaan, misalnya soal pergantian tahta kerajaan sehingga imperialis
mendominasi politik di Indonesia. Akibatnya peranan elite kerajaan berkurang
dalam bidang politik, bahkan kekuasaan pribumi mulai runtuh.
b. Sosial Ekonomi
Eksploitasi ekonomi yang dilakukan bangsa Barat membawa berbagai dampak
bagi bangsa Indonesia. Munculnya monopoli dagang VOC menyebabkan mundurnya
perdagangan nusantara di panggung perdagangan internasional. Peranan syahbandar
digantikan oleh para pejabat Belanda
Kebijakan tanam paksa sampai sistem ekonomi liberal menjadikan Indonesia
sebagai penghasil bahan mentah. Eksportirnya dilakukan oleh bangsa Belanda,
pedagang perantara dipegang oleh orang timur asing terutama bangsa Cina dan
bangsa Indonesia hanya menjadi pengecer, sehingga tidak memiliki jiwa
wiraswasta jenis tanaman baru serta cara memeliharanya.
Dengan dilaksanakannya politik pintu terbuka, maka:
- pengusaha pribumi yang modalnya kecil kalah bersaing sehingga gulung tikar.
- Perkebunan di Jawa berkembang sedangkan di Sumatra kesulitan tenaga kerja sehingga dilakukan program transmigrasi.
- untuk mendukung program penanaman modal Barat di Indonesia pemerintah Belanda membangun : Irigasi, waduk, jalan raya, jalan kereta api dan pelabuhan. Untuk pembangunan tersebut digunakan tenaga secara paksa dengan sistem rodi (kerja paksa)
- dengan memperkenalkan sistem sewa tanah, terjadi pergeseran dari sistem ekonomi barang ke sistem ekonomi uang yang juga menyebar di kalangan petani.
- Daerah Indonesia terisolasi di laut sehingga kehidupan berkembang ke pedalaman.
- Kemunduran perdagangan di laut secara tak langsung menimbulkan budaya feodalisme di pedalaman. Dengan feodalisme rakyat pribumi dipaksa untuk tunduk/patuh pada tuan tanah Barat/Timur Asing. Sehingga kehidupan penduduk Indonesia megalami kemerosotan.
c. Budaya
- Tindakan pemerintah Belanda untuk menghapus kedudukan menurut adat penguasa pribumi dan menjadikan mereka pegawai pemerintah, merutuhkan kewibawaan tradisional penguasa pribumi.
- Upacara dan tatacara yang berlaku di istana kerajaan juga disederhanakan dengan demikian ikatan tradisi dalam kehidupan pribumi menjadi lemah.
- Dengan merosotnya peranan politik maka para elit politik baik raja maupun bangsawan mengalihkan perhatiannya ke bidang seni budaya. Contoh Paku Buwono V memerintahkan penulisan serat Centhini, R.Ng Ronggo Warsito menyusun Kitab Pustakaraya Purwa, Mangkunegara IV menyusun kitab Wedatama dan lain-lain.
0 komentar:
Posting Komentar